Penyaluran Dana FLPP Terus Mengalir
Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) sebagai lembaga yang mengelola dan menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terus menggenjot bank pelaksana penyalur dana FLPP untuk mulai melakukan penyaluran di tahun 2021. Penyaluran perdana dilakukan oleh BRI pada (4/2) sebanyak 42 unit dan selanjutnya pada (8/2) sebanyak sebanyak 134 unit, sehingga total penyaluran dana FLPP per Senin (8/2) tercatat sebanyak 176 unit senilai Rp19,6 miliar, dengan total penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 -2020 mencapai 765.031 unit senilai Rp55,6Triliun.
Tahun 2021, PPDPP ditargetkan untuk menyalurkan dana FLPP sebanyak 157.500 unit senilai Rp19,1 triliun (terdiri dari 16,6 triliun dari DIPA dan sisanya dari pengembalian pokok).
Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin menyatakan bahwa tingginya target penyaluran dana FLPP tahun 2021 ini, mengharuskan bank pelaksana FLPP extra lebih keras dalam mengoptimalkan penyaluran. “Namun harus diingat, yang dikejar oleh bank pelaksana tidak hanya target yang ada, tetapi juga kualitas dari rumah yang diakadkan. Semua bannk pelaksana dan pengembang harus peduli rumah berkualitas,” ujarnya tegas.
PPDPP semenjak Jumat (5/2) telah mulai melakukan pilot project untuk penerapan Sistem Pemantauan Konstruksi (SiPetruk) pada perumahan Bukit Rancamaya Recidence milik PT. Rancamaya Griya Sentosa yang tergabung pada asosiasi perumahan Real Estate Indonesia (REI). “Ini langkah awal kami dalam rangka mengawal mutu dan kualitas dari rumah subsidi khususnya FLPP. Kami butuh dukungan dari semua pihak, sehingga dalam enam bulan ke depan ketika SiPetruk sudah bisa diterapkan di semester II kami bisa terus memperbaiki sistem ini hingga ditemukan titik ideal,” ungkapnya optimis.