Realisasi FLPP Tahun 2020 Berpotensi lebih dari 100%
Target penyaluran FLPP tahun 2020 per 18 November 2020 dipastikan telah mencapai 100%, atau sebanyak 102.500 unit rumah. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin, pada wawancara teleconference dengan CNBC segmen program Profit pada 18 November 2020 pukul 11.00 WIB. Kendati penyaluran telah mencapai 100%, Arief bisa pastikan masih ada potensi penambahan realisasi penyaluran, hal tersebut dikarenakan nilai rupiah yang terdapat penyaluran masih ada “akan kami lakukan top up hingga target sekitar 110.000 unit rumah” ujar Arief.
Arief juga sampaikan capaian tersebut tidak terlepas dari pengembangan teknologi layanan PPDPP dengan meluncurkan aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SIKasep) yang efektif digunakan pada awal tahun 2020.Di awal proses transisi pemanfaatan aplikasi SiKasep Arief mengakui sempat terjadi perlambatan, namun aplikasi ketika COVID-19 mulai melanda dan terjadi social distancing, aplikasi SiKasep justru “Sebelumnya kita tidak tau akan ada bencana COVID-19, namun justru ini dapat membuktikan SiKasep teruji dan sangat handal. Kami bekerja dengan cara Work From Home dalam sehari mampu merealisasikan 1.000 debitur” imbuh Arief.
Untuk penyaluran FLPP di tahun 2021 , Arief optimis bahwa target penyaluran FLPP dapat kembali tercapai secara efektif dan optimal dengan teknologi yang dimiliki oleh PPDPP, meskipun targetnya lebih tinggi yaitu sebesar 157.500 unit rumah.
Terkait daerah penyaluran FLPP, berdasarkan data penyaluran di PPDPP, provinsi Jawa Barat dan Banten merupakan provinsi sebaran tertinggi. Namun ke depannya PPDPP akan membagi prosentase distribusi penyaluran FLPP di tiap provinsi agar merata, yaitu berbasis wilayah sesuai kebutuhan. Melalui SiKasep pemerintah dapat memastikan penyaluran FLPP tepat sasaran, dengan kualitas yang tepat sesuai ketentuan. Dari SiKasep akan terlihat kecenderungan daerah kebutuhan rumah dari masyarakat akan terlihat.
Sedangkan dalam hal kinerja bank pelaksana, dari 42 bank penyalur FLPP yang bekerjasama dengan PPDPP di tahun 2020, PPDPP mengevaluasi masih terdapat 12 bank yang perlu untuk ditingkatkan kinerjanya. Sedangkan 30 bank pelaksana lainnya telah berkinerja dengan baik dan memiliki kesempatan untuk melanjutkan kerjasama di tahun 2021.
Mengenai relaksasi terdampak COVID-19, Arief sampaikan bahwa Kementerian Keuangan telah memberikan kebijakan dan instruksi terhadap pihak perbankan. Sedangkan dari pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, relaksasi dilakukan dengan menghidupkan kembali program Subsidi Selisih Bunga (SSB) untuk 175.000 debitur. “Dengan tambahan tersebut, mampu mendorong pengembang menyediakan rumah yang dibangun dengan dukungan usaha industri, sehingga mendorong perekonomian” terang Arief.